1.4.16

>> Waspadai 4 Jenis awan yang berbahaya bagi penerbangan

Terbang dengan pesawat terbang memang sangat nyaman namun akan anda rasakan sedikit guncangan jika pesawat menabrak awan. Awan ini pun ada yang boleh dilalui saja dan ada juga yang harus dihindari tergantung dengan alat pembaca awan (weather radar) di pesawat. Warna yang terdapat pada Weather Radar adalah Green, Yellow, Red dan Magenta. Warna-warna ini menunjukan tingkat bahaya suatu awan. Warna yang menunjukkan awan berbahaya adalah warna magenta yang mengindikasikan pusat dari awan badai itu sendiri yang dapat mengakibatkan turbulensi hebat.

Apabila warna pada weather radar menunjukan warna hijau okelah kita tembus tapi fasten belts ON jangan lupa. Tapi jika warna pada weather radar menunjukkan warna magenta itu mengindikasikan bahwa biasanya awan yang berada didepan kita adalah awan Cumulonimbus (Cb) dan sebaiknya dihindari. Sahabat anehdidunia.com berikut jenis jenis awan yang berbahaya jika dilalui oleh rute penerbangan.

1. Awan Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan tebal vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Bagian pucuk awan ini berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata, melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head. Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan ini dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar. Badai petir ini yang ditakuti para penerbang.

Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Wajar saja awan cumulonimbus ditakuti penerbang. Sebab awan ini yang paling sering membuat bencana. Karena awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik Tornado alias puting beliung dapat terbentuk hanya melalui awan ini. Fenomena alam yang kerap terjadi akibat alam cumulonimbus antara lain timbulnya kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.


2. Awan pancake / UFO

Apakah anda pernah melihat awan ini? Awan ini biasanya terdapat di daerah Puncak gunung dan dataran tinggi. Dilihat dari bentuknya memang tampak seperti piring terbang atau kue dadar, bentuknya sih memang indah tetapi kalian jangan salah ya, Didaerah sekitar awan ini terjadi hembusan angin yang kuat dan kencang. Hembusan angin yang kuat inilah yang biasanya berbahaya bagi pesawat yang melintasi daerah tersebut, nah jika seandainya ada pesawat yang nekat melewati awan tersebut bisa-bisa pesawat tersebut bisa kehilangan kendali, Untuk itu kita sebaiknya waspada jika saat kita sedang terbang melewati awan ini.


3. Awan Mammatus

Mammatus cloud adalah suatu fenomena dimana awan di langit berbentuk seperti balon terbalik, bergelembung-gelembung, bergelombang terlihat sangat lembut, halus dan membentuk formasi yang sangat indah dan menakjubkan. Mammatus cloud terbentuk dari berbagai macam formasi kristal-kristal ais di awan yang terbentang sejauh ratusan kilometer. Biasanya terjadi di awan cumulonimbus, altocumulus, altostratus dan awan cirrus. Ada banyak mekanisme terbentuknya Mammatus cloud ini. Meskipun awan ini sangat indah, namun perlu berwaspada bahwa Mammatus cloud merupakan pertanda akan datangnya cuaca yang ekstrim atau akan datangnya badai. Mammatus cloud pernah terjadi di San Antonio, Texas pada tahun 2009.Salah satu fenomena alam yang menakjubkan, karana terbentuknya awan mammatus menandakan akan terjadinya badai besar dan cuaca buruk. Awan ini biasanya terdiri dari air dan ais, dan formasinya terlihat statik hingga sepuluh atau lima belas menit.


4. Awan Morning Glory

Awan Morning Glory adalah merupakan fenomena meteorologi yg sangat langka. Awan ini sering disebut roll cloud atau awan gulung. Peristiwa ini pernah terlihat di banyak lokasi berbeda di seluruh dunia, namun biasanya dapat diamati di Northern Australia Teluk Carpentaria. Gulungan awan (roll cloud) yang panjangnya dapat mencapai 1000 kilometer (hampir sepanjang pulau jawa), tinggi dapat mencapai 1-2 kilometer, tapi kadang hanya sekitar 100 hingga 200 meter dari atas permukaan bumi. Dan dapat bergerak dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam. Umumnya formasinya hanya terdiri dari satu awan. Namun, terkadang bisa mencapai hingga delapan gulungan awan.

Morning Glory sering disertai dengan angin badai yg datang dengan tiba-tiba, pergeseran angin tingkat rendah yg sangat intens, peningkatan perpindahan udara secara vertikal, dan perubahan tekanan yang tajam pada permukaan. Di bagian depan awan, ada gerakan vertikal kuat yang mengirim udara menembus awan dan menciptakan penampilan menggulung, sedangkan udara di tengah dan belakang awan menjadi turbulen dan tenggelam. Awan juga dapat digambarkan sebagai gelombang soliter atau soliton, yang adalah gelombang yang memiliki puncak tunggal dan bergerak tanpa mengubah kecepatan atau bentuk.
( referensi )