15.4.16

>> 5 Fakta dan Mitos tentang Minuman Keras

Minuman beralkohol lebih banyak berdampak negatif ketimbang positif pada kesehatan .Konsumsi alkohol tinggi picu 200 penyakit kronis. Inilah hasil riset terbaru terkait fakta dan mitos miras.

Konsumsi Alkohol Memicu Penyakit
Hasil riset terbaru WHO tunjukkan fakta, konsumsi di atas 15 liter alkohol murni per tahun, memicu munculnya lebih 200 penyakit kronis diantarnya kanker dan sirosis hati. Setiap tahunnya lebih 3,3 juta orang meninggal sebagai dampak konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Juara menenggak alkohol sedunia adalah warga Belarusia (17,5 liter) dan Rusia (15,1 liter) biasanya berupa minuman keras vodka.

Segelas Anggur Jaga Kesehatan?
Riset ilmiah terbaru menepis asumsi yang sudah dianut beberapa dekade itu. Mitos konsumsi alkohol secara moderat, biasanya disebutkan minum satu atau dua gelas anggur sehari, bisa menjaga kesehatan jantung dan memperpanjang umur merupakan hasil penelitian lama yang dianggap bias. Pasalnya dalam riset terdahulu, tidak dibedakan antara bukan peminum dan bekas peminum yang menghentikan kebiasaannya.

Orang Asia Tak Tahan Alkohol
Pada kebanyakan etnis di Asia enzim yang bertugas melakukan metabolisme alkohol dalam tubuh relatif tidak terlalu aktif. Artinya orang Asia akan lebih cepat mabuk dan tak tahan minuman beralkohol. Walau ada kecenderungan lain, warga Jepang dan Cina mungkin lebih terbiasa dengan minuman beralkohol.

Perempuan Lebih Mudah Mabuk
Ukuran badan dan komposisi tubuh memainkan peranan utama dalam toleransi alkohol pada perempuan. Tubuh perempuan mengandung lebih banyak lemak, hingga alkohol lebih terkonsentrasi. Selain itu perempuan memproduksi lebih sedikit enzim metabolisme alkohol. Sementara tubuh pria mengandung lebih banyak air, dan menyebarkan alkohol ke seluruh tubuh. Jadi toleransi alkohol kaum perempuan lebih rendah.

Sulit Kendalikan Emosi
Alkohol memicu peminumnya menjadi lebih enerjik dan lebih gampang gembira, karena berfungsi sebagai represan. Kerugiannya, akibat inhibitor sistem saraf pusat itu, peminum alkohol sulit mengendalikan emosinya dan lambat reaksi motoriknya. Itu sebabnya acara akbar semacam laga sepakbola bisa lebih meriah akibat penonton mengkonsumsi alkohol dan juga lebih mudah rusuh karena emosi sulit dikontrol.
( sumber )