15.4.16

>> Berani Coba !! Tradisi makan daging Anjing di Cina

Kota Yulin di Cina punya tradisi panjang memakan daging anjing sembari menenggak jus Leci. Di pasar anjing dijual sebagai hewan peliharaan atau bahan makanan. Anjing biasanya dibantai di depan pembelinya sebelum dimasak

Daging Anjing sejatinya tidak termasuk ke dalam tradisi kuliner Cina, kecuali di beberapa daerah seperti wilayah otonom Guangxi Zhuang. Di tempat ini penduduk punya tradisi menyantap daging anjing selama musim panas.

Tidak jarang penduduk di kawasan yang berbatasan dengan Vietnam ini mengajak keluarga atau teman untuk makan bersama di restoran yang menyediakan daging anjing. Pada hari-hari besar, ribuan ekor anjing dibantai untuk konsumsi masyarakat. Organisasi satwa mengeluhkan cara-cara barbarik yang digunakan pedagang dan menambah penderitaan hewan.

Hidangan daging anjing biasanya disajikan dengan jus buah leci. Pedagang setempat mengklaim, anjing yang dipakai untuk konsumsi penduduk berasal dari penangkaran. Namun organisasi perlindungan hewan meyakini, hewan peliharaan yang dicuri juga ikut mendarat di dapur-dapur restoran.

Walaupun pemerintah lokal secara resmi tidak mendukung festival daging anjing, mereka juga tidak mentolelir aksi protes aktivis hewan. Aparat keamanan yang tampil dalam busana sipil ini merobek spanduk yang dipasang demonstran di depan gedung pemerintah.

Seorang aktivis hewan berupaya menawar seekor anjing dari pedagang. Ia ingin menyelamatkan satwa yang setia itu dari tukang jagal. Anjing sebagai hewan peliharaan sempat dianggap aib di Cina. Kini penduduk berani membayar hingga 15 juta Rupiah untuk seekor bayi anjing Shepherd Jerman. Sementara harga sekilo daging anjing dibanderol sekitar 140 ribu Rupiah - tergolong murah untuk penduduk Cina

Anjing-anjing ini tergolong beruntung karena berhasil diselamatkan oleh aktivis hewan. Jelang festival, pedagang di Yulin mengimpor anjing hidup dari seluruh dunia. Secara umum daging anjing di Cina tidak dianggap berkualitas baik. Peribahasa setempat yang berbunyi "jajakan kepala kambing tapi menjual daging anjing," menggambarkan praktik penipuan di pasar-pasar.

Untuk meredakan amarah aktivis hewan, pemerintah lokal cuma mengizinkan penjualan daging anjing cuma di dua pasar. Namun restoran terbiasa membantai anjing hidup di depan pembelinya untuk memastikan kesegaran daging yang digunakan untuk memasak.