15.4.16

>> Inilah 5 Negara dengan Tingkat Bunuh Diri tertinggi di Dunia

Menurut WHO, setiap detik sekitar 40 orang melakukan bunuh diri di seluruh dunia. Tekanan karir dan pendidikan menjadi alasan terbesar di negara industri. Adapun di negara berkembang, kemiskinan yang menjadi faktor utama. Berikut 5 Negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di Dunia.


5. Lituania
Dengan tingkat bunuh diri sebesar 28,2 dari 100.000 penduduk, Lituania masuk dalam lima besar di daftar hitam WHO. Mencapai puncaknya pada 1990an, angka bunuh diri per tahun di negara kecil Eropa itu banyak berkurang. Namun begitu, tingginya tingkat depresi dan penyakit mental lain membuat angka kematian akibat bunuh diri tetap berada di level tertinggi di dunia.

4. Sri Lanka
Sri Lanka mencuat di awal dekade 1990 berkat tingkat bunuh diri paling tinggi di dunia. Kendati banyak berkurang, hingga kini negara kepulauan di Samudera Hindia itu masih termasuk dalam lima besar dengan 44,6 kasus dari 100.000 penduduk. Tidak jelas alasan apa yang mendorong penduduk Sri Lanka untuk mencabut nyawa sendiri. Beberapa studi menyebut kemiskinan dan masalah sosial sebagai faktor utama

3. Korea Selatan
Tuntutan karir, sekolah dan tekanan sosial diyakini sebagai penyebab utama tingginya angka bunuh diri di Korsel. Kasus bunuh diri (41,2 dari 100.000 penduduk) lazim ditemui di universitas atau sekolah dan mencapai puncaknya pada November, jelang ujian masuk perguruan tinggi. Pemerintah bahkan menyebarkan applikasi yang menganalisa aktivitas sosial media untuk mendeteksi gejala awal bunuh diri.

2. Korea Utara
Perserikatan Bangsa Bangsa berulangkali mewanti-wanti pemerintah di Pyongyang mengenai tingginya angka bunuh diri di negeri komunis tersebut. Badan Kesehatan Dunia WHO mencatat, setiap tahun sekitar 10.000 warga Korut mencabut nyawa sendiri. Beberapa laporan bahkan berkisah mengenai satu keluarga yang melakukan bunuh diri lantaran khawatir hukuman oleh rejim yang berkuasa.

1. Guyana
Dengan 44,2 kasus bunuh diri untuk setiap 100.000 penduduk, Guyana menempatkan diri di urutan teratas dalam daftar muram versi WHO. Sebuah laporan yang ditulis The Guardian mengungkap, kemiskinan yang dipadu dengan konsumsi alkohol berlebihan merupakan alasan terbesar di balik tingginya angka bunuh diri di Guyana. Meminum cairan pestisida adalah cara bunuh diri yang paling sering digunakan.