Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyebutkan wajan yang ada di Batang berbeda dengan wajan di Purworejo. Pengkaji Cagar Budaya BPCB Jateng, Bagus Ujianto menjelaskan, ukuran bahan dan diameter wajan di Batang dan Purworejo tersebut sama dari bahan logam. Namun wajan di Batang terdapat pipa yang diperkirakan untuk mengalirkan sesuatu ke dalam wajan.
Wajan raksasa di Purworejo
“Tapi kami belum tahu sesuatu apa yang dialirkan. Kalau di Purworejo untuk memasak gondorukem, yang di sini saya belum tahu,” jelas dia, di Masjid Al Furqon, Batang.
Untuk mengetahui wajan tersebut digunakan memasak apa, pihaknya harus melakukan uji kontek dan uji penanganan bahan yang menempel di atas sana. Kajian ilmiah, harus dilakukan untuk mengetahui kapan wajan tersebut dibuat dan digunakan untuk memasak apa.
Wajan raksasa di Batang.
“Kami juga membawa sampel tanah yang ada di atas wajan, karena menurut keterangan ada bahan menyerupai arang yang bercampur tanah,” jelas dia.
Berdasarkan pengukuran BPCB Jateng, wajan raksasa tersebut memiliki diameter 2,67 meter, tinggi 0,75 meter, ketebalan tepi 0,27 meter, dan ketebalan 7,1 meter.
