13.3.16

>> Terowongan bawah laut terpanjang di Dunia, perlu 24 Tahun membangunya

Pada 13 Maret 1988, Jepang membuka Seikan Tunnel, terowongan jalur kereta di bawah laut yang menghubungkan wilayah Hakodate-shi di Hokkaido dan Prefektur Aomori di Honshu. Ini merupakan terowongan bawah terpanjang sedunia, dengan panjang keseluruhan 53,85 km.

Kendati, panjang terowongan di posisi bawah laut hanya 23,3 km, lebih pendek dibanding panjang terowongan yang menghubungkan Folkestone, Inggris dengan Calais, Prancis dengan panjang 37,8 kilometer di bawah laut.

Pembangunan terowongan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak zaman Taisho (1912-1925). Namun baru mulai serius dikembangkan pada 1946, setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, dan adanya musibah 5 kapal feri yang menjadi tonggak transportasi rutin tenggelam karena diterpa angin topan pada 1954.

Pada 1955, perekonomian Jepang juga semakin membaik, kebutuhan transportasi Hokkaido dan Honshu makin meningkat. Setiap tahunnya feri yang melayani perlintasan itu mengangkut 4 jutaan orang, dan angkutan kargo meningkat hampir 2 kali lipat menjadi 6,2 juta ton setahun.

Pemerintah Jepang pun mempercepat pembuatan Seikan Tunnel. Pada 23 Maret 1961, penggalian tanah untuk terowongan mulai dilakukan di Yoshioka, Hokkaido. 24 Maret 1967, penggalian terowongan dimulai di Hokkaido, dan pada 27 November 1971, upacara peletakan batu pertama untuk terowongan dilakukan.

Pembuatan Seikan Tunnel sempat terhambat pada Mei 1976, karena hampir tenggelam banjir. Tapi akhirnya bisa diatasi. Jepang melanjutkan pembangunan terowongan dan akhirnya selesai pada awal 1988.

Total lama pembangunan konstruksi terowongan ini mencapai 24 tahun, dengan biaya US$ 3,2 miliar. Seikan Tunnel menjadi proyek terbesar abad 20.

Posisi Seikan Tunnel sebagai terowongan bawah laut terpanjang akan terpatahkan, jika kelak Gotthard Base Tunnel di Swiss diresmikan, yang rencananya pada 2017. Panjang Gotthard Base Tunnel mencapai 57,1 km.

Sejarah lain mencatat pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai Paus dalam Konklaf Kepausan 2013, dan memilih nama regnal Paus Fransiskus.

Juga pada 13 Maret 2013, Xi Jinping terpilih menjadi presiden baru China, menggantikan Hu Jintao, setelah pemungutan suara dalam pertemuan parlemen di Beijing.
( sumber )