31.3.16

>> Telur dadar raksasa dari sebuah tradisi unik Desa di Prancis

Ada berbagai tradisi unik dilakukan berkaitan dengan Paskah. Seperti yang dilakukan oleh para penduduk di desa selatan Prancis. Di sana, sekitar 10 ribu warga beramai-ramai menikmati telur dadar raksasa pada Senin 28 Maret lalu.

Dikutip dari The Local, Rabu (30/3/2016), tradisi perayaan Paskah seperti itu sudah berlangsung selama 43 tahun di Desa Bessières, yang terletak di Haute-Garonne département.

Diperlukan 1.500 butir telur untuk keperluan pembuatan telur dadar raksasa itu. Dengan bantuan sekitar 50 tenaga sukarela, dan memakan waktu kira-kira 1,5 jam untuk memecahkan seluruh telur mentahnya.

Para sukarelawan kemudian mencampurkan beberapa kilogram lemak bebek, lalu garam, merica dan lada khas setempat yang dikenal dengan piment d’Espelette. Tidak tanggung-tanggung, penggorengannya saja berdiameter 4 meter!

Dengan ukuran sebesar itu, tentu saja waktu memasaknya jauh lebih lama, yaitu antara 30 hingga 40 menit. Telur dadar itu kemudian dibagikan kepada ribuan orang yang datang menyaksikan atraksi tersebut. Sepertinya, tidak cukup untuk tambahan porsi ke dua.

Kebiasaan unik dalam perayaan Paskah ini bermula pada tahun 1973, ketika pemilik toko di desa itu sepakat untuk menciptakan 'persaudaraan telur dadar'. Kelompok tersebut bertugas untuk memastikan tradisi berlanjut dan bahkan malah semakin berkembang setiap tahun.

Mantan pemain rugby Irlandia, Trevor Brennan, yang sekarang bermukim di sana, didaulat menjadi 'ksatria persaudaraan telur dadar' dalam acara tahun ini.

Di sisi lain, ada legenda bahwa tradisi ini diduga sebagai pengingat ketika Napoleon Bonaparte dan pasukannya meluangkan satu malam di dekat desa tersebut.

Setelah menyantap dengan nikmat suatu sajian telur dadar buatan seorang pengelola penginapan setempat, Napoleon memerintahkan warga desa untuk mengumpulkan semua telur di sana guna memasak telur dadar raksasa untuk santapan esok hari bagi seluruh anggota pasukannya.
( sumber )