2.2.16

>> Fakta tentang Antariksa NASA kejadian tragis sekaligus menginspirasi

Tahun 1986, program antariksa NASA mendapat pukulan besar saat pesawat ulang-alik Challenger meledak sesaat setelah diluncurkan. Namun begitu, kecelakaan ini tidak menghentikan ambisi AS untuk menguasai antariksa.

Dunia Terkejut


28 Januari 1986, Challenger meledak di udara, 73 detik setelah lepas landas. Kecelakaan ini merupakan salah satu yang paling parah dalam program ruang angkasa NASA. Challenger merupakan pesawat ke-3, dari lima pesawat ulang-alik yang dibuat Amerika Serikat. Sebelum kecelakaan, Challenger telah menyelesaikan sembilan misi penerbangan.


Detik-detik Terakhir


Pesawat ulang-alik Challenger lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, AS. Para penonton, diantaranya keluarga serta rekan para astronot, bertepuk tangan saat Challenger mulai mengudara. Hanya beberapa detik kemudian, kegembiraan berubah menjadi kengerian.


Pahlawan Antariksa


Tujuh astronot tewas dalam kecelakaan ini. Depan: pilot Mike Smith, test pilot dan teknisi pesawat Dick Scobee, fisikawan Ron McNair. Belakang: teknisi pesawat Ellison Onizuka, guru sekolah dasar Christa McAuliffe, spesialis muatan Greg Jarvis, teknisi elektrik dan pakar telemetri Judith Resnik.


Inspirasi bagi Generasi Muda


McAuliffe seyogyanya akan menjadi guru SD pertama yang berada di orbit - satu inspirasi bagi banyak siswa dan juga pengajar lainnya untuk mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak astronot yang meneruskan ide ini dengan menceritakan perjalanan angkasa mereka di depan kelas. Foto: McAuliffe (kiri) tengah berbincang dengan Barbara Morgan (cadangan bagi McAuliffe) saat pelatihan astronot.


Penyebab Kecelakaan


Satu atau beberapa penyekat Cincin-O pada salah satu roket pendorong mengalami kerusakan akibat suhu panas. Sehingga menyebabkan gas pembakaran bocor ke luar dari roket. Foto: Ketua Komisi Penyelidikan William Rogers memaparkan laporan penyelidikan di depan Senat AS, didampingi wakilnya, Neil Armstrong.


Misi Antariksa Dilanjutkan


Dua setengah tahun setelah tragedi, NASA kembali melanjutkan program pesawat ulang-aliknya. 29 Desember 1988, Discovery diluncurkan dari Cape Canaveral. Sebuah kerusakan terjadi: satu bagian dari isolasi tangki jatuh saat lepas landas. Namun demikian, misi Discovery berjalan dengan sukses. Dengan 39 misi penerbangan, Discovery merupakan pesawat ulang-alik yang paling banyak melakukan penerbangan.


Kecelakaan Besar ke-2


Kritik terhadap program pesawat ulang-alik, 17 tahun dan 87 penerbangan setelah tragedi Challenger, tidak terdengar lagi. Tapi program antariksa AS kembali diguncang bencana 2003. Pesawat ulang-alik Columbia terbakar saat memasuki atmosfer bumi, menewaskan tujuh awak pesawat.


Penting untuk Penelitian Ruang Angkasa


Meskipun telah terjadi dua kecelakaan, program pesawat ulang-alik NASA menorehkan sejarah yang membanggakan: 133 keberhasilan. Foto: pesawat ulang-alik Atlantis saat menjalankan misi membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS.


Terbang bagi Ilmu Pengetahuan


Mei 2010, Atlantis merapat pada ISS. Satu tahun kemudian, pesawat ulang-alik ini mengudara untuk terakhir kalinya. Tidak terhitung jasa yang telah diberikan pesawat-pesawat ulang-alik ini: membawa beragam satelit ke ruang angkasa, misi penyelamatan dan perbaikan satelit.


Penerbangan Terakhir


Digendong Boeing 747, pesawat ulang-alik Endeavour terbang untuk terakhir kalinya menuju "rumah pensiun" nya di California Science Center, Los Angeles. Misi antariksa terakhir Endeavour dilakukana pada Mei 2011. Dan Juli tahun yang sama, Atlantis juga menyelesaikan misi terakhirnya.


Impian Masih Berlanjut


Misi pesawat antariksa berawak masih akan terus dilakukan. NASA tengah membangun satu pesawat terbaru, Orion, yang direncanakan mampu membawa empat awak. Disain pesawat ini mengingatkan pada pesawat ruang angkasa pertama, Apollo. Orion direncanakan akan mampu menempuh perjalanan lebih jauh daripada ke bulan.
( sumber )