4.2.16

>> Afghanistan dulu yang dirindukan, anda akan takjub melihat photo - photo berikut ini

Seberapa jauh pengetahuan Anda mengenai Afghanistan? Akhir-akhir ini, siapapun yang mendengar nama Afghanistan, dalam sekejap akan terlintas mengenai Taliban, Al Qaeda, dan konflik berbasis penafsiran agama yang hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda selesai.

Setiap hari, pemberitaan mengenai negara ini selalu di dominasi oleh perang dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya, seperti bom bunuh diri atau ledakan-ledakan lainnya yang bertujuan melukai golongan lain yang berseberangan termasuk warga sipil yang tidak berdosa sehingga penduduk Afghanistan pun terpaksa setiap hari diselimuti oleh ketakutan dan kecemasan.

Mungkin kita juga akan merasa penasaran dengan bagaimana wajah asli negara ini jauh sebelum semua konflik ini terjadi dan membuat Afghanistan carut marut? Rasa penasaran ini nampaknya bisa terpuaskan oleh foto-foto Dr. William Frederick Podlich atau lebih dikenal sebagai Dr. Bill Podlich seorang ilmuwan Amerika Serikat.

Dr. Podlich sempat mengabadikan keadaan negara Afghanistan di era 1960an, tepatnya tahun 1967. Ketika itu ia mengambil cuti 2 tahun absen bekerja untuk UNESCO di Afghanistan. Ia menjabat sebagai Ahli Prinsip Pendidikan Tinggi di Teachers College di Kabul. Nah, selama berada di Afghanistan itulah ia mengambil banyak foto disana sebagai dokumentasi mengenai negara ini.

Siapapun akan merasa terkejut melihat foto-foto karya Dr. Podlich ini, karena pemandangan yang diperlihatkan dalam foto-foto tersebut amat bertolak belakang dengan kondisi Afghanistan pada masa sekarang ini. Seperti apa sih keadaan Afghanistan pada masa itu?

Pada masa itu, para wanita-wanita di Afghanistan, khususnya di ibukota Kabul. Para wanita disana pada zaman itu banyak yang berpenampilan modis menggunakan rok pendek, banyak mobil-mobil bagus (sesuai zaman itu), dan berbagai gaya hidup yang relatif merdeka namun bertanggung jawab.

Suasanya kehidupan masyarakat terlihat jelas sangat aman, sejahtera dan diliputi kedamaian. Berikut ini foto-foto suasana Afghanistan sebelum konflik berkepanjangan yang dimulai dengan invasi Uni Soviet dan kemudian berkuasanya kelompok garis keras Taliban yang menghancurkan tatanan masyarakat yang damai, aman dan sejahtera:


Suasana kota sangat bersih lengkap dengan taman-taman. Jen dan Peg Podlich bercengkerama di Paghman Garden, yang pada tahun 2001 telah hancur lebur oleh serangan pasukan Amerika Serikat



Kaum pria Afghanistan pada masa itu berpakaian modern dan juga Islami, kontras dengan Peg Podlich saat berpapasan dengan mereka



Beginilah penampilan kaum ibu di kota besar Afghanistan



Peg Podlich (berkacamata hitam pada latar depan) ikut serta dalam perjalanan piknik dari Kabul ke Peshawar di Pakistan



Beginilah pakaian seragam pelajar putri sekolah menengah di Afghanistan pada tahun 1960-an. Anda akan terpana dengan kecantikan mereka



Sekelompok pemuda minum teh saat berpiknik bersama, sebuah hal yang nyaris tak bisa lagi dilakukan pada masa ini mengingat kapan pun dan dimana pun bisa terjadi serangan oleh kelompok bersenjata



Suasana perkuliahan tatap muka di kelas di Higher Teachers College tempat Dr. Podlich bekerja mengajar



Suasana pembelajaran di luar ruang pada sebuah taman kanak-kanak di Kabul. Pada era sekarang ini, sekolah-sekolah sering menjadi target serangan kaum ekstrimis dan radikalis. Kaum ini mengharamkan perempuan untuk bersekolah



Pada masa sekarang ini, sudah tidak ada lagi pemandangan proses belajar mengajar di kelas seperti yang terlihat pada sebuah Sekolah Dasar di Kabul



Angkatan Bersenjata Afghanistan



Keindahan dan kedamaian seperti ini hanyalah angan-angan bagi masyarakat Afghanistan sekarang ini. Ini adalah Masjid Syahid Shamseera di Kabul, salah satu dari dua masjid bersejarah disana



Kedamaian antar golongan pada era 1960-an seperti ini adalah sebuah keniscayaan di Afghanistan pada masa sekarang ini



Beginilah penampilan standar seragam guru pada era 1960an di Afghanistan


Warga Afghanistan yang merasakan hidup di era penuh damai tersebut dan kini telah berusia lanjut (apabila masih hidup) pastilah perasaannya jauh lebih terluka daripada generasi muda Afghanistan kini apabila mengigat masa lalu dan membandingkan dengan tanah airnya sekarang ini.