Walaupun banyak bagian tembok atau dinding - dinding terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri, namun berkat pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat di selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Van Erp berpendapat bahwa miring dan amblesnya dinding - dinding dari bangunan tidak begitu membahayakan bangunan tersebut. Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tuan Van Erp mulai diragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.
Pemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973. Prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur. Karyawan pemugaran sekitar 600 orang, diantaranya ada tenaga - tenaga muda lulusan SMA dan STM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA ).
Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur. Sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu - batu yang sudah retak dan pecah.
Pekerjaan - pekerjan yang bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur. Sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti penyediaan transportasi pengadaaan bahan - bahan bangunan di tangani oleh kontraktor swasta.
Bagian - bagian Candi Borobudur yang dipugar ialah bagian Rupadhatu, yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar. Sedangkan kaki Candi Borobudur, serta teras I, II, III dan stupa induk juga ikut dipugar. Pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan DR Soekmono dengan ditandai sebuah batu prasati seberat 20 Ton.
( referensi )