Hewan untuk dikonsumsi mungkin bisa ditolerir mengingat manusia membutuhkan itu untuk bisa tetap hidup. Tapi lain lagi soal fashion. Hewan dijadikan komoditi fashion bisa dibilang tidak beradab dan bikin miris hati. Ya, mereka punya nyawa dan jiwa seperti manusia, tapi kita mengambilnya hanya untuk kebutuhan mempercantik diri. Sungguh hal yang sangat tidak patut untuk dilakukan.
Fashion dengan menggunakan hewan adalah kejahatan. Mereka layak untuk mendapatkan hidup lebih baik daripada berakhir menjadi tas-tas atau ikat pinggang dan dompet. Tak hanya tentang itu, perlakuan para peternak untuk hewan yang dijadikan fashion ini juga luar biasa kurang ajar. Hewan-hewan diperlakukan secara keji sebelum akhirnya dibantai dan dimanfaatkan tubuhnya.
Berikut ini adalah hewan-hewan yang sering dijadikan komoditi fashion dunia. Derita, darah, kesengsaraan mereka ada di setiap inci produk-produk tersebut.
1. Burung Unta, Hewan Cantik di Balik Produk Terkenal di Dunia
Beberapa brand terkenal seperti Hermes dan Prada, diketahui sangat umum memakai kulit burung unta untuk bahan dasar produk-produk tasnya. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh peta.org selama berbulan-bulan. Sayangnya, di balik mewahnya tas-tas itu, burung unta yang digunakan diperlakukan dengan sangat keji.
Peternakan burung unta Hermes diketahui ada di sebuah tempat di Afrika Selatan. Di sana burung-burung unta dibesarkan untuk dibantai dengan keji. Mereka dibunuh dengan cara disengat listrik kemudian digorok. Bahkan belum benar-benar mati, burung unta malang itu sudah dicabuti bulunya lalu dikuliti. Inilah yang terjadi, di balik kebanggaan memakai tas mahal ternyata ada penderitaan mengerikan para burung unta yang dibantai.
2. Buaya, Diperlakukan Begitu Gila Sebelum Akhirnya Dibantai
Buaya juga sudah lama menjadi komoditi fashion dunia. Kulit mereka konon membentuk motif indah yang sangat bagus untuk dijadikan jaket atau pun tas. Orang-orang penikmat fashion hanya tahu jadinya, mereka sama sekali tidak paham tentang penderitaan yang dialami oleh para buaya ini.
Di rumah-rumah penampungan buaya untuk komoditi fashion, biasanya buaya akan dijadikan satu kandang dengan jumlah yang sangat banyak, bahkan terlalu banyak. Mereka stress di dalam sana dan juga kelaparan karena distribusi makanan tidak pernah merata. Buaya bisa hidup sampai 60 tahun, tapi mereka akan dibunuh di usia 2 tahun jika panjangnya sesuai standar. Mereka dibantai dengan memakai kapak dan bahkan kadang dikuliti selagi masih hidup.
3. Sapi-Sapi Pun Tak Lepas Dari Pembantaian
Meskipun sapi sangat lazim sebagai bahan pangan, tapi ternyata ia juga dimanfaatkan untuk fashion. Terutama kulit mereka yang konon sangat mantap untuk dijadikan jaket atau tas. Namun, sama seperti deretan hewan yang lain. Mereka diperlakukan dengan sangat kejam.
Hal yang lebih miris lagi, tak hanya si induk yang dibantai, anak sapi pun juga tak lepas dari itu. Biasanya hanya selang beberapa lama setelah lahir, bayi-bayi sapi yang berjalan pun masih kaku akan menemui ajal. Mereka biasanya dimanfaatkan untuk kulitnya, dan konon harga kulit sapi yang masih bayi lebih mahal karena punya kehalusan yang lebih. Sadis, bahkan mereka tak mengizinkan para bayi meminum susu ibunya.
4. Kangguru, Hewan Cantik yang Juga Dibantai untuk Fashion
Mungkin kamu tidak pernah membayangkan sebelumnya jika hewan unik seperti kangguru pun tak lepas dari ekspolitasi. Bahkan, bisa dibilang mereka mengalaminya lebih banyak dari yang lain. Percaya atau tidak, setiap tahunnya mungkin sekitar sejuta kangguru mati untuk manusia. Ya, daging mereka dijual di pasar, lalu kulitnya dipakai untuk bahan fashion, terutama sepatu.
Hal yang sangat mengerikan dari eksploitasi kangguru ini adalah cara para pemburu membunuhnya. Sering ditemui kangguru yang dirusak otaknya. Sungguh ngeri! Bahkan tak hanya itu, kadang bayi-bayi yang ada di kantung itu sekalian dibunuh untuk dimanfaatkan juga kulitnya. Manusia bisa sekejam ini ternyata.
5. Kambing Juga Tak Kalah Menderita
Selain sapi, kambing adalah hewan lazim yang banyak dimanfaatkan manusia. Tapi, lagi-lagi ditemui perlakukan kejam kepada mereka. Biasanya, sebelum dibantai, kambing-kambing akan digunduli terlebih dulu, kadang sampai berdarah-darah pula. Baru setelah ini, mereka akan menjumpai ajal.
Tak hanya itu, praktik pembantaian kambing juga menimpa kepada anak yang dikandungnya.
Diketahui, ternyata ada pula kambing yang dibunuh ketika hamil. Setelah induknya mati perutnya akan dibelah dan anaknya yang bahkan belum lahir itu akan digorok sekalian. Di dunia fashion, kulit bayi kambing ini sangat mahal karena kelembutannya yang luar biasa.
Saatnya kita membuka mata, hal-hal ngeri ini ada di sekitar kita. Sebagai manusia yang katanya beradab, harusnya kita juga bisa merasakan kesengsaraan yang dialami oleh hewan-hewan ini. Ketika kita bangga menggunakan produk-produk mewah, ingatlah jika di balik itu ada hewan-hewan malang yang diperlakukan dengan sangat kejam.
( sumber )