Untuk mengusir setan dari desa, setiap tahunnya warga Pring Ka-ek di Kamboja menggelar upacara khusus. Tradisi kuno ini tetap dilakukan hingga sekarang dan menjadi sebuah pesta massal. Ratusan warga desa turut serta dalam acara ritual. Mereka mengenakan kostum mirip dengan setan.
Anak-anak juga senang dengan perwarnan wajah. Mereka berdoa memohon hujan dan panen yang baik. Kamboja, salah satu negara termiskin di Dunia, adalah negara agraris dengan 14 juta penduduk. Mayoritas warganya beragama Buddha.
Anak-anak tidak takut dengan "roh-roh jahat" yang berkeliaran di hari itu. Tidak heran banyak yang justru ingin foto bersama.
Ada kepercayaan di Kamboja, roh jahat membawa penyakit dan kerusakan. Hanya pesta yang ramai dengan partisipasi semua warga desa akan mampu menakut-nakuti setan dan mengusirnya.
Sesepuh desa pun tidak bisa menerangkan asal-usul ritual tersebut. Ia hanya bercerita tentang kakeknya yang setiap tahun turut terlibat dalam upacara pengusiran roh jahat hingga meninggal di usia 86 tahun.
Nama desa dan ritual berasal dari nama penunggang kuda Pring Ka-ek yang dikatakan meninggal 300 tahun yang lalu. Demikian kisah Pra Sokhep, panitia ritual tahunan. Rohnya masih menjaga desa tersebut. Karena itu, ritual Pring Ka-ek juga selalu disertai acara pacuan kuda.
Ritual yang kesannya menakutkan, pada akhirnya lebih merupakan pesta massal yang membawa kegembiraan bagi semua warga desa.
( sumber )