Dari kumpulan foto tersebut, terlihat jelas perbandingan sebelum dan sesudah ISIS menguasai Kota Palmyra. Artefak bersejarah paling banyak hancur sudah tentu yang berbentuk patung. Karena bagi ISIS, semua artefak bersejarah merupakan berhala yang harus dihancurkan, bukan dilestarikan.
"Temple of Bel tidak akan pernah sama," kata Mamoun Abdulkarim, direktur benda-benda antik Suriah kepala Times of Israel.
"Menurut para ahli kami, kami mungkin dapat mengembalikan sepertiga dari reruntuhan yang hancur, atau bahkan lebih jika dilakukan studi tambahan dengan bantuan UNESCO," tambah dia.
Mamoun juga mengundang para arkeolog dan ahli dari penjuru dunia, untuk bersama merekonstruksi situs-situs berharga di Suriah. Karena bagaimanapun, situs bersejarah itu merupakan bagian warisan sejarah. Dari sana, banyak hal yang dapat dipelajari.
Berikut perbandingan sebelum dan sesudah bangunan bersejarah yang dirusak ISIS
( sumber )