11.4.16

>> Hindari 7 Kebiasaan yang bisa merusak mental

Pikiran dan suasana hati berkaitan dengan apa yang kita alami sehari-hari. Tapi ada kebiasaan dan pola berpikir yang pertajam suasana hati yang buruk.


1. Menarik Diri dari Orang Lain
Menarik diri dari teman dan keluarga adalah simtom depresi. Tetapi isolasi sosial jika disertai perasaan kesepian terutama akan meningkatkan kemungkinan gangguan kesehatan mental. Walaupun perasaan hati Anda tidak enak, tetaplah berusaha berhubungan dengan orang lain.

2. Tidak Pernah Sendirian
Sama seperti memisahkan diri dari orang lain, jika Anda tidak pernah sendirian, akibatnya juga bisa negatif, ujar pakar psikoterapi Erin K. Leonard PhD. Memiliki waktu untuk sendirian, baik sehari, sejam ataupun hanya 10 menit, sangat penting. Jadi sediakan waktu untuk Anda sendiri, dan lebih penting lagi: harus dilaksanakan.

3. Menahan Amarah
Amarah dan frustrasi adalah reaksi normal terhadap tantangan hidup. Tapi jika Anda menekan perasaan itu, dan membiarkan dendam serta kesedihan mengakar, akibatnya akan buruk. Penting untuk mengekspresikan emosi negatif, tapi hanya lewat cara yang baik.

4. Tidak Cukup Tidur
“Tidur berdampak pada segala hal,” kata Diedra L. Clay, PsyD, dari Bastyr University. Termasuk pada kemampuan emosional dan mental, juga pada fungsi tubuh. Lewat tidur tubuh meregenerasi diri, dan tanpa tidur fungsinya terganggu. Coba telaah mengapa Anda tidak bisa tidur, dan ciptakan lingkungan yang mendukung istirahat.

5. Tidak Berolahraga
Selain mendukung kesehatan tubuh, berolahraga juga jadi kunci memperbaiki suasana hati. Ini juga bisa mengurangi depresi dan perasaan takut, demikian hasil riset. Jika Anda merasa sulit mengikuti jadwal olah raga yang Anda buat, mungkin jadwalnya terlalu ambisius. Sarannya: kaji ulang dan coba sesuaikan lagi.

6. Bersikap Perfeksionis
Berusaha mencapai standar yang tidak mungkin dicapai dalam semua hal yang Anda lakukan, baik memasak maupun presentasi proyek, adalah resep manjur untuk terjerumus dalam kekecewaan dan keyakinan diri yang rendah. Jadi tidak heran, perfeksionisme sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental termasuk depresi dan gangguan makan.

7. Bersikap Pesimis
Sebaiknya berlatih memfokuskan diri pada hal-hal positif. Membuat daftar tentang hal-hal yang menimbulkan rasa terima kasih bisa membantu. Di samping itu, sejumlah studi menunjukkan, tersenyum bisa membuat orang merasa lebih senang dan optimis tentang situasi sekarang serta masa depan.