Terdapat alasan mengapa prostitusi atau pelacuran disebut sebagai pekerjaan tertua di dunia. Profesi tersebut ternyata telah ada sejak ribuan tahun lalu, dengan bentuk yang berbeda-beda.
Pekerjaan itu ada, baik untuk alasan uang, perdagangan, atau keamanan, orang-orang rela menjual dirinya. Selama berabad-abad, terdapat sejumlah wanita penghibur yang paling dikenal pada masanya. Dikutip dari Listverse, Jumat (15/7/2016), berikut 10 pekerja seks komersial (PSK) terkenal sepanjang sejarah.
1. Rahab, Yerikho
Rahab merupakan wanita yang memiliki penginapan dan rumah bordil yang berdekatan dengan tembok Yerikho, saat kota itu dikepung oleh Israel yang dikomandani oleh Joshua.
Sebelum memasuki kota itu, Joshua mengirim dua mata-mata ke tempat Rahab untuk menilai kekuatan Yerikho. Ketika tentara Yerikho hendak menangkap mata-mata yang diyakini berada di penginapan Rahab, ia menyembunyikannya di bawah tumpukan jerami. Wanita itu melakukannya karena takut oleh ancaman oleh pengintai tersebut.
2. Thais, Yunani
Thais merupakan pendamping Alexander the Great atau Alexander Agung selama melakukan kampanye militer.
Tak diketahui apakah wanita itu 'bekerja' untuk Alexander, namun ia terus berada di sampingnya selama kampanye militer. Selain menjadi pendamping salah satu komandan militer terhebat sepanjang sejarah, Thais menjadi penghasut atas pembakaran Persepolis -- Ibu Kota kuno kekaisaran Persia. Saat itu ia menyampaikan pidato di Persepolis dan menyerukan kehancuran.
3. Phryne, Yunani
Phryne merupakan salah satu pelacur paling terkenal dari masa Yunani kuno. Ketika didakwa atas tindakan tak terhormat, ia dibela oleh seorang orator terkenal bernama Hypereides.
Ketika tampak akan divonis bersalah, Hypereides membuka penutup dada Phryne ke pengadilan. Melihat kecantikannya para hakim pun tak tega untuk menghukum mati dirinya yang disebut dengan Aphrodite, dewi kecantikan. Phryne pun terbebas dari hukuman.
4. Su Xiaoxiao, China
Su Xiaoxiao merupakan pelacur dan penyair asal China dari Dinasti Qi dan terkenal atas kecantikan dan kepandaiannya.
Ia meninggal saat berusia 19 tahun karena sakit. Sebelum ajal menjemput, ia mendedikasikan waktunya yang tersisa untuk menulis puisi dan soal kecantikannya kepada dunia.
5. Jeanne Becu, Prancis (1743-1793)
Jeanne Becu atau Madame du Barry merupakan wanita simpanan terakhir Raja Prancis Louis XIV, yang menjadi korban saat Revolusi Prancis.
Jeanne mulai bekerja di Paris di mana ia mengumpulkan basis besar berisi pria aristokrat yang membayar jasanya. Untuk menjadi simpanan Raja, ia membutuhkan 'reputasi' dan identitas.
Untuk melancarkan aksinya, Jeanne memalsukan pernikahannya dengan saudara laki-lakinya, sementara ia menyiapkan dokumen palsu dengan mengaku berumur 3 tahun lebih muda dan merupakan keturuan bangsawan.
6. Mary Boleyn, Inggris (1499-1543)
Mary Boleyn merupakan adik dari Anne Boleyn -- Ratu dari Raja Inggris Henry VIII. Banyak cerita menyebut bahwa Mary menggunakan tubuhnya untuk mendapat bantuan di pengadilan.
Ia merupakan simpanan Raja Inggris dan Prancis. Diyakini ia meninggal pada umur 40 atau 41, namun hingga kini makamnya belum diketahui.
7. Veronica Franco, Italia (1546-1591)
Veronica merupakan wanita muda berpendidikan yang diminta ibunya untuk menikahi pria kaya. Ketika masih remaja ia menikahi dokter, namun pernikahannya tak berjalan mulus. Ia memutuskan untuk menjadi wanita penghibur di Pengadilan Venesia untuk bertahan hidup.
Selain itu ia juga menghabiskan waktu untuk menulis dan menerbitkan beberapa buku puisi. Kedua pekerjaannya sukses besar dan ia dapat meraih banyak harta dari pekerjaan tersebut.