Namun siapa sangka, kehebatan Tyson di dalam ring tidak semata karena kekuatan fisiknya semata. Petinju bernama lengkap Michael Gerard Tyson alias Malik Abdul Aziz, kelahiran New York City pada 30 Juni 1966 ini ternyata dikenal memiliki ritual khusus jelang pertarungan.
Ritual itu adalah pembacaan doa dan pengucapan lafaz takbir, "Allahu Akbar" yang dilakukan secara berulang-ulang. Selain latihan keras, petinju berjuluk Si Leher Beton ini sebelum bertarung gemar sekali memanjaatkan doa dengan berpasrah diri kepada Allah SWT.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pemantapan Tyson agar siap secara fisik dan mental ketika menghadapi petinju yang tangguh. Fakta itu dapat dilihat di Youtube dengan judul video 'Mike Tyson - Muslim - Praying - Takbir'. Hanya saja, dalam video itu tidak disebutkan dengan siapa Tyson bakal bertanding.
Kita ketahui, kariernya sangat menjanjikan dan dengan cepat mampu menyedot perhatian penggemar tinju dunia. Sayangnya, akibat tindakannya yang kadang tidak terkendali membuat Tyson harus berurusan dengan pihak berwajib.
Pada 22 November 1986, Tyson mendapat kesempatan pertama untuk meraih gelar kelas berat versi WBC, melawan petinju Trevor Berbick. Hanya perlu dua ronde baginya untuk menjadi juara dunia kelas berat termuda di dunia.
Pada 7 Maret 1987, Tyson melawan James 'Bonecrusher' Smith dan sukses merebut gelar WBA lewat kemenangan angka. Setelah mengalahkan Tony Tucker pada 1 Agustus, Tyson menjadi juara tinju dunia kelas berat sejati setelah sukses merebut gelar IBF.
Kemudian, namanya semakin meroket hingga tersangkut kasus kriminalitas dan puncaknya aksi di dalam ring dengan menggigit kuping saat melawan Evander Holyfield pada 28 Juni 1997 membuat kariernya jatuh. Setelah itu, semakin bertambahnya usia membuat performa Tyson menurun hingga harus mengakhiri karier di dunia tinju akibat kekuatan fisiknya tak lagi menunjang.
( sumber )