Ikan dengan berat hampir 200 kg itu ditangkap di perairan utara Jepang. Harga tersebut tiga kali lebih tinggi dibandingkan rekor penjualan sebelumnya yaitu hanya 115,4 juta yen pada 2013. Pembeli ikan ini adalah Kiyoshi Kimura, seorang pemilik jaringan restoran sushi. Kimura berhasil memenangkan lelang ikan sebanyak lima kali berturut-turut. Lelang ikan awal tahun ini dikuti oleh para pemilik restoran, mereka berani merogoh kocek untuk menebus satu ikan dengan harga fantastis.
Saat itu ikan yang dibeli dengan harga supermahal ini menuai banyak kritikan dan mendorong terjadinya penurunan harga pada tahun berikutnya. Sayangnya lelang ikan tuna sirip biru itu mendapatkan protes karena populasinya yang menurun tajam. ”Pemerintah harus menjamin keberadaan populasi tuna sirip biru,” kata Amanda Nickson, direktur Konservasi Tuna Global dari Pew Charitable Trusts, dikutip AFP.
Tuna sirip biru menjadi ikan paling mahal di pasar ikan Tsukiji. Tuna tersebut pun kerap menjadi sajian mahal di restoran mewah di Jepang. ”Mengingat populasinya yang hampir punah hingga 4%, menjadikan harga lelang semakin mahal,” tutur Nickson. Jepang merupakan negara yang paling banyak mengonsumsi mayoritas tuna sirip biru yang melimpah di seluruh dunia.
Meski penggemar sushi bertambah banyak dari berbagai belahan dunia. Permintaan tuna sirip biru juga mengalami peningkatan. Sehingga, populasi tuna yang ada tiga jenis di dunia ini mengalami penurunan dan di ambang kepunahan. Tuna sirip biru dapat ditemui di lautan Pasifik, Utara dan Atlantik.
Pecinta lingkungan telah mengingatkan bahwa ikan jenis ini sedang berada di ambang kepunahan dan mereka meminta untuk segera diterapkan aturan yang melarang jual-beli ikan tuna sirip biru.
( sumber )